Jumat, 10 Mei 2013

Asrama Putri Baru yang MEWAH



“Aku pingin jadi wanita sukses, supaya aku bisa mewujudkan impianku memberangkatkan Amaq dan Inak ke Mekkah menunaikan haji bersama-sama denganku.. Oh mungkinkah..” Sepenggal harap terlintas dalam hatinya kala ia sedang asyik duduk manis di beranda asrama tempat tinggalnya, matanya yang bening terus menatap tajam ke depan melihat indahnya daun padi yang tumbuh di pematang sawah yang berada tak jauh di hadapannya, padi yang masih berwarna hijau itu terlihat menari-nari mengikuti irama angin sepoi-sepoi yang melambaikannya, meskipun terkesan sederhana tapi pemandangan sore itu cukup menakjubkan.
“Dek Rohmi, kok bengong aja, sekarang kan giliran Dek Rohmi yang masak.” sebuah suara lembut yang bersumber dari Raudah seketika membuyarkan lamunannya. “Oh iya kak, santai aja, ini kan masih jam 4 kak”. Sahut wanita asal Sembalun itu setelah sempat terkejut, tapi ia segera bergegas bergabung dengan teman satu tim untuk menghidangkan menu makan malam.
Sembari menanti menjelang tibanya waktu senja, semua santriwati di asrama putri ponpes mempunyai kesibukan masing-masing. Diantara mereka ada yang sibuk membaca buku, seperti Azizah dan Hayati. Ada yang sibuk memasak seperti Rohmi cum suis. Santriwati yang sudah bersatus mahasiswi setiap harinya disibukkan dengan tugas kuliah. Santriwati yang lainnya membentuk kelompok diskusi (entah apa yang dibicarakan, muzakarah pelajaran ataukah muzakarah pacaran :D). Bahkan ada juga yang diam-diam telponan (ga tau telponan sama siapa, sama orang tua atau si doy) kalau yang ini mah kerjaan rutinitasnya si Susika kalau Ustadz Syamsul lagi tidak mengawas. Yang jelas di sana tidak terlihat pasangan yang sedang bergeriliya mencari kutu kepala (kebiasaan kaum Hawa kalo lagi kurang kerjaan –jobles-). ƗƗɐƗƗɐ ƗƗɐƗƗɐ…
Seperti itulah kira-kira deskripsi suasana yang terjadi di asrama putri Ponpes Darul Kamal yang masih plat XX itu. Para penghuni kelihatannya lebih ceria dan gembira dengan asrama baru mereka, hari-hari yang mereka lalui disambutnya dengan muka yang lebih cerah daripada sebelumnya ketika masih di eks-asrama lama sebelum dialokasi.
Ya, belum lama ini, Alhamdulillah Ponpes Darul Kamal sudah berhasil mewujudkan harapan para wali murid. Sebelumnya banyak para orang tua dari luar kampung yang hendak menyetor putri-putrinya ke pesantren, sayangnya niat mereka sering terurungkan karena di Ponpes belum ada asrama putri yang memadai.
Nah setelah ada rezeki yang cukup dan menemukan lahan yang cocok, segera pengurus ponpes mendirikan Asrama khusus untuk putri. Tidak membutuhkan waktu lama untuk itu, berkat semangat gotong royong warga Kembang Kerang, bangunan asrama itu sekarang sudah berdiri dengan kokoh dan tentu saja MEWAH (MEpet saWAH). Letaknya tidak jauh dari bangunan utama Ponpes.
Untuk saat ini bangunan asrama tersebut masih terdiri dari 4 kamar, ukuran setiap kamar cukup besar, kapasitasnya bisa menampung hingga maksimal tujuh orang. Santriwati yang mendiami asrama sendiri masih berjumlah 26 orang, jumlah itu didominasi oleh santriwati yang sedang menimba ilmu di Madrasah Aliyah, sisanya siswi SMK dan mahasiswi STAI. Mudah-mudahan ke depannya bisa dibangun lagi ke atas, untuk mengansitipasi Boming santriwati untuk tahun ajaran berikutnya.. hehe Amin..
Untuk mengontrol, membina, mengayomi, menjaga sekaligus memberi pendidikan kepada mereka, pengurus Ponpes telah menyediakan pengasuh khusus. Dimana posisi itu untuk sementara dipercayakan kepada Ustadz Syamsul Wathani, S.Th.I, ustadz muda lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tugas untuk membimbing anak perempuan memang cukup berat, lebih berat dibandingkan membimbing anak laki-laki. Diantara tugas yang harus ditunaikan Pembina asrama adalah: menginstruksikan anak asuhnya supaya giat belajar, selalu mengikuti pengajian di Pesantren, menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga mereka dari gangguan kaum Adam. Insyaallah ke depannya anak-anak bisa diberikan kegiatan-kegiatan bermanfaat yang sifatnya mengembangkan bakat, seperti Quran memorizing, termasuk juga ada rencana menerapkan bilingual area supaya mereka cakap dalam berbahasa Arab dan bahasa Inggris.
Jadi mulai dari sekarang, teman-teman yang dari jauh tidak perlu ragu lagi untuk datang menuntut ilmu kesini, sudah disediakan tempat tinggal yang bagus dan tentunya MEWAH (apaan itu mewah?).
Sedangkan asrama khusus putra juga memang sudah ada, tapi masih tidak memadai untuk banyak anak. Insyaallah kita akan buatkan juga secepat memungkinkan. Bahkan ponpes berkeinginan untuk membangun bangunan asrama yang besar, sehingga seluruh santri maupun santriwati semuanya disuruh mondok tanpa terkecuali, karena itulah arti sebenarnya dari Pondok Pesantrian sebagai tempat mondoknya seluruh santri yang belajar. Jadi kita bergerak step by step, awalnya kita prioritaskan untuk wanita dulu yang lebih penting, karena santri laki-laki bisa dengan mudah mencari tempat tinggal di sini.
Terakhir kami memohon doa kepada semua pihak, semoga anak-anak yang diamanatkan kepada kami bisa kami jaga dengan sebaik mungkin terutama yang ada di asrama putri ini yang sudah datang dari jauh-jauh, mudah-mudahan kami bisa memberi nutrisi ilmu-ilmu agama Islam yang banyak sesuai dengan niat mulia mereka datang kemari. Mereka adalah calon wanita hebat yang peran mereka sangat dibutuhkan demi nasib bangsa kita di masa depan. Bukan sebagai wanita pendosa yang tidak saja membuat dosa untuk dirinya sendiri, tapi sebagai fitnah yang menjerumuskan kaum lelaki dengan godaanya, seperti halnya banyak wanita yang kita lihat sekarang.
المرأة عماد البلاد إذا صلحت صلح البلاد وإذا فسدت فسد البلاد
“Wanita itu tiang negara, apabila wanitanya baik maka negara pun akan baik, namun bila wanitanya jelek maka negara pun akan jelek”. Oh, betapa Islam menjadikan wanita sebagai bagian yang sangat istimewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar