Bismilláhirrahmánirrahím
Tahun
ajaran baru telah tiba. Mengacu pada kalender pendidikan 2013/2014,
santri-santriwati Madrasah Aliyah Darul Kamal bersama jutaan anak didik
Indonesia lainnya memulai debut belajar di sekolah masing-masing saat puasa bulan
Ramadhan tengah berlangsung. Dimana hari aktif belajar terhitung mulai hari
Kamis tanggal 15 Juli dan diliburkan kembali mulai 1 Agustus 2013.
Berpuasa
menahan lapar dan dahaga seyogyanya tidaklah melunturkan semangat para pelajar dalam
menjalankan aktivitas mulianya menuntut ilmu. Toh juga cobaan Ramadhan yang dihadapi di Indonesia tak seberapa
jika dibandingkan dengan saudara-saudara seiman di negara-negara Eropa yang
notabene minoritas muslim. Umat Muslim di sana tiap harinya berpuasa rata-rata
19 jam, di bawah panasnya terik matahari. Mereka yang teguh imannya tidak
menjadikan hal itu halangan untuk menjalani perintah tuhannya, aktivitas
keseharianpun tetap berjalan dengan lancar sebagaimana layaknya. Bayangkan dengan
kita yang sekedar berpuasa 13 jam dengan suhu dingin, di tambah lagi hampir
semua orang di sekeliling turut berpuasa sehingga minim godaan yang datang.
Maka tak ada alasan untuk mengeluh belajar di bulan Ramadhan.
Selama
Ramdahan Kegiatan Belajar Mengajar di MA NW Darul Kamal tetap berlangsung
seperti biasa, hanya durasi jam belajarnya lebih dipersingkat. Di pagi hari
sebelum pembelajaran dimulai, para siswa membaca doa sekaligus melantunkan
ayat-ayat suci bersama-sama, dilanjutkan dengan menyimak ceramah agama yang
disampaikan oleh salah seorang santri yang bertugas, setelah itu mendirikan
shalat dhuha, barulah setelah itu belajar action.
Bulan
Ramadhan selalu mencipatakan suasana tersendiri di MA NW Darul Kamal. Rasa
kekeluargaan antara guru-guru, santri-santriwati dan stake holder lebih terasa
di bulan yang mulia ini. Para santri dihimbau untuk selalu menjaga sikap maupun
ucapan dalam berintraksi, menjunjung tinggi nilai kejujuran, memperkuat
semangat saling bahu-membahu, saling menasehati, menjaga hubungan dengan lawan
jenis dan memperbanyak bersedekah minimal dengan menebarkan senyum setiap kali bersua
dengan teman.
Besar
harapan, Bulan Ramadhan yang tak lama lagi pamit ini, tak beralu begitu saja
tanpa menyisakan makna yang berarti bagi semua. Sesuai dengan bidang yang
digeluti, maka sebagai pelajar, Ramadhan ini diharapkan meningkatkan kualitas diri
sebagai individu yang bergelut di dunia pendidikan (menjadi best quality of student) karena Ramadhan
ibarat pelatihan 30 hari yang memberikan pelajaran yang amat banyak.
Dari
momen bangun SAHUR, kita belajar untuk lebih disiplin pada waktu. Setidaknya
tidak akan ada lagi kata TERLAMBAT ke
sekolah mulai sekarang......
Dari
momen menunggu BERBUKA, kita belajar bersabar menunggu datangnya waktu yang
tepat. Jangan lagi ada siswa yang keluar kelas sebelum jam pelajaran selesai alias MEMBOLOS...
Dari
momen BERZAKAT, kita belajar untuk memberi BANTUAN kepada teman yang
membutuhkan uluran tangan. Baik itu membantu secara material, lebih-lebih
membantu teman yang kekurangan dalam pelajaran untuk diajarkan. (asalkan jangan dibantu saat ulangan ya!)...
Dari
momen TADARUS, kita belajar agar lebih rajin belajar dan keranjingan MEMBACA....
Kerap
kita menganggap Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah bisa mengganggu
konsentrasi ibadah kepada Allah (ibadah vertikal). Semenjak aktif belajar di
bulan Ramadhan, waktu yang semulanya diluangkan untuk menunaikan shalat-shalat
sunnah dan membaca Al-Qur’an guna mengkhatam sebanyak-banyaknya jadi berkurang.
Perlu diingat, misi datangnya Ramadhan tidak hanya meningkatkan keshalihan
individual semata, di samping itu semestinya ibadah Ramadhan bisa memperbaiki
keshalihan sosial. Walaupun sedikit ayat Al-Qur’an yang bisa dibaca, tetapi
yang sedikit itu bisa ditadabburi dan diejawentahkan pesan-pesan yang
terkandung dalam kehidupan bermasyarakat lebih-lebih selama berada di sekolah tentunya
akan menjadi luar biasa.
Akhirnya,
semoga Allah menerima semua amal ibadah selama bulan Ramadhan ini, aktivitas
kita menghadiri tempat menuntut ilmu terhitung sebagai amal ibadah yang akan
diganjar dengan pahala yang tak terkira oleh Allah SWT.
“Menghadiri majelis orang berilmu itu lebih
utama daripada shalat seribu rakaat, menjenguk seribu orang sakit dan
menghadiri pemakaman seribu jenazah.” Lalu ditanyakan: ‘Wahai Rasulallah, dan
dari membaca al-Qur’an?’ Lalu beliaupun bersabda: ‘Al-Qur’an tidak akan bermanfaat kecuali
dengan ilmu.” (H.R. Ibnu Jauzi dari Umar Ra.)
TAQABBALALLAHU
MINNA WA MIN KUM
PENGUMUMAN:
KITA AKAN MASUK LAGI PADA TANGGAL 19 AGUSTUS 2013. TERIMA KASIH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar