Selasa, 06 Agustus 2013

Ramadhan 1434 H

Bismilláhirrahmánirrahím

Tahun ajaran baru telah tiba. Mengacu pada kalender pendidikan 2013/2014, santri-santriwati Madrasah Aliyah Darul Kamal bersama jutaan anak didik Indonesia lainnya memulai debut belajar di sekolah masing-masing saat puasa bulan Ramadhan tengah berlangsung. Dimana hari aktif belajar terhitung mulai hari Kamis tanggal 15 Juli dan diliburkan kembali mulai 1 Agustus 2013.
Berpuasa menahan lapar dan dahaga seyogyanya tidaklah melunturkan semangat para pelajar dalam menjalankan aktivitas mulianya menuntut ilmu. Toh juga cobaan Ramadhan yang dihadapi di Indonesia tak seberapa jika dibandingkan dengan saudara-saudara seiman di negara-negara Eropa yang notabene minoritas muslim. Umat Muslim di sana tiap harinya berpuasa rata-rata 19 jam, di bawah panasnya terik matahari. Mereka yang teguh imannya tidak menjadikan hal itu halangan untuk menjalani perintah tuhannya, aktivitas keseharianpun tetap berjalan dengan lancar sebagaimana layaknya. Bayangkan dengan kita yang sekedar berpuasa 13 jam dengan suhu dingin, di tambah lagi hampir semua orang di sekeliling turut berpuasa sehingga minim godaan yang datang. Maka tak ada alasan untuk mengeluh belajar di bulan Ramadhan.
Selama Ramdahan Kegiatan Belajar Mengajar di MA NW Darul Kamal tetap berlangsung seperti biasa, hanya durasi jam belajarnya lebih dipersingkat. Di pagi hari sebelum pembelajaran dimulai, para siswa membaca doa sekaligus melantunkan ayat-ayat suci bersama-sama, dilanjutkan dengan menyimak ceramah agama yang disampaikan oleh salah seorang santri yang bertugas, setelah itu mendirikan shalat dhuha, barulah setelah itu belajar action.
Bulan Ramadhan selalu mencipatakan suasana tersendiri di MA NW Darul Kamal. Rasa kekeluargaan antara guru-guru, santri-santriwati dan stake holder lebih terasa di bulan yang mulia ini. Para santri dihimbau untuk selalu menjaga sikap maupun ucapan dalam berintraksi, menjunjung tinggi nilai kejujuran, memperkuat semangat saling bahu-membahu, saling menasehati, menjaga hubungan dengan lawan jenis dan memperbanyak bersedekah minimal dengan menebarkan senyum setiap kali bersua dengan teman.
Besar harapan, Bulan Ramadhan yang tak lama lagi pamit ini, tak beralu begitu saja tanpa menyisakan makna yang berarti bagi semua. Sesuai dengan bidang yang digeluti, maka sebagai pelajar, Ramadhan ini diharapkan meningkatkan kualitas diri sebagai individu yang bergelut di dunia pendidikan (menjadi best quality of student) karena Ramadhan ibarat pelatihan 30 hari yang memberikan pelajaran yang amat banyak.
Dari momen bangun SAHUR, kita belajar untuk lebih disiplin pada waktu. Setidaknya tidak akan ada lagi kata TERLAMBAT  ke sekolah mulai sekarang......
Dari momen menunggu BERBUKA, kita belajar bersabar menunggu datangnya waktu yang tepat. Jangan lagi ada siswa yang keluar kelas sebelum jam pelajaran selesai alias MEMBOLOS...
Dari momen BERZAKAT, kita belajar untuk memberi BANTUAN kepada teman yang membutuhkan uluran tangan. Baik itu membantu secara material, lebih-lebih membantu teman yang kekurangan dalam pelajaran untuk diajarkan. (asalkan jangan dibantu saat ulangan ya!)...
Dari momen TADARUS, kita belajar agar lebih rajin belajar dan keranjingan MEMBACA....
Kerap kita menganggap Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah bisa mengganggu konsentrasi ibadah kepada Allah (ibadah vertikal). Semenjak aktif belajar di bulan Ramadhan, waktu yang semulanya diluangkan untuk menunaikan shalat-shalat sunnah dan membaca Al-Qur’an guna mengkhatam sebanyak-banyaknya jadi berkurang. Perlu diingat, misi datangnya Ramadhan tidak hanya meningkatkan keshalihan individual semata, di samping itu semestinya ibadah Ramadhan bisa memperbaiki keshalihan sosial. Walaupun sedikit ayat Al-Qur’an yang bisa dibaca, tetapi yang sedikit itu bisa ditadabburi dan diejawentahkan pesan-pesan yang terkandung dalam kehidupan bermasyarakat lebih-lebih selama berada di sekolah tentunya akan menjadi luar biasa.
Akhirnya, semoga Allah menerima semua amal ibadah selama bulan Ramadhan ini, aktivitas kita menghadiri tempat menuntut ilmu terhitung sebagai amal ibadah yang akan diganjar dengan pahala yang tak terkira oleh Allah SWT.
 “Menghadiri majelis orang berilmu itu lebih utama daripada shalat seribu rakaat, menjenguk seribu orang sakit dan menghadiri pemakaman seribu jenazah.” Lalu ditanyakan: ‘Wahai Rasulallah, dan dari membaca al-Qur’an?’ Lalu beliaupun bersabda: ‘Al-Qur’an tidak akan bermanfaat kecuali dengan ilmu.” (H.R. Ibnu Jauzi dari Umar Ra.)

TAQABBALALLAHU MINNA WA MIN KUM

PENGUMUMAN: KITA AKAN MASUK LAGI PADA TANGGAL 19 AGUSTUS 2013. TERIMA KASIH.